Kamis, 02 September 2010

POLIGAMI MEMANG BIKIN SUSAH !

Oleh: Mukhtarom Arsalan*

Sebagai seorang manusia atau hamba kita tidak lepas dari yang namanya sifat salah dan lupa seperti yang telah disabdakan Nabi saw ; "al insanu mahalul khotho' wannisyana" manusia itu tempatnya salah dan lupa. Terang lagi jelas bahwa bahwa manusia itu tidak bisa lepas dari sifat salah dan lupa, karena hal itu sudah merupakan sunatullah (hukum Allah) oleh karena itu mau tidak mau harus mau karena sifat tersebut sudah melekat pada diri setiap insan semenjak ia dilahirkan didunia. Di samping telah malekat pada diri manusia sifat tersebut, manusia juga memiliki sifaf kurang (tidak pernah puas). Terhadap sesuatu apapun baik berupa harta maupun benda seperti yang telah di firman kan- Nya
Utusan-utusan itu berkata: "Kemalangan kamu adalah karena kamu sendiri. Apakah jika kamu diberi peringatan (kamu bernasib malang)? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampui batas." (Qs. Yasin :19)
Dan orang yang banyak bicara (yang melampui batas) juga disindir al-Qur'an;
"Dan bahwasanya: orang yang kurang akal daripada kami selalu mengatakan (perkataan) yang melampaui batas terhadap Allah" , (Qs. al-Jin: 4)
Dikarenakan sifat manusia itu cenderung tidak pernah puas. Suatu misal punya motor satu kepingin dua, punya dua pingin tiga, punya motor lima pingin mobil, sampai soal istri sudah punya satu pingin empat "dengan alasan bila yang satu halangan yang lain bisa "dicangkul" " dan seterusnya. Tetapi sekali lagi ingatlah akan firman Allah;
"Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (Qs. al-A'râf : 31)
Yang perlu digaris bawahi dari firman-Nya diatas adalah kalimat ", dan janganlah berlebih-lebihan". Sehubungan dengan maraknya kasus poligami (beristri lebih dari satu). Allah tidak melarang hal tersebut karenanya disyariatkan tapi juga harus tahu bahwa Allah tidak pula menganjurkan melainkan "boleh" seperti yang telah difirmankan-Nya ;
"Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya".(Qs. an-Nisâ' :3)
Karena itu mengingat bangsa arab pada waktu itu banyak yang beristri lebih dari satu, guna mendapatkan banyak keturunan, dikarenakan waktu itu banyak keturunan berarti menambah kehormatan dan kekuatan. Selepas dari itu adalah untuk manghindari adanya perselingkuhan dan perzinahan. Kita tahu bahwa yang namanya perselingkuhan dan perzinahan adalah haram (dosa) untuk menghalalkanya adalah dengan cara berpoligami (beristri lebih dari satu istri).
Tetapi yang perlu diketahui didalam berpoligami, adalah etika berpoligami
 Etika berpoligami
• Kewajiban mengatur giliran diantara istri-istrinya
Seperti yang telah di firmankan-Nya, dalam surat an-Nisâ' 128;
Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz, atau sikap tidak acuh dari suaminya, maka tidak mengapa bagi keduanya mengadakan perdamaian yang sebenar-benarnya, dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka) walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir. Dan jika kamu bergaul dengan isterimu secara baik dan memelihara dirimu (dari nusyuz dan sikap tak acuh), maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Qs. an-Nisâ' :128)
• Berlaku adil terhadap semua istri-istrinya
Seperti yang telah difirmankan-Nya;
Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. (Qs. an-Nisâ' :3)
Sejalan dengan ayat di atas;
Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. . (Qs. an-Nisâ' :129)
 Menjaga keakuran antara istri-istrinya
Dan sebagai suami yang mendua harus bisa menjaga kerukunan antara istri yang satu dan yang lainnya, entah bagaimana caranya agar istri-istrinya tetap rukun dan damai serta bahagia.
 Wanita sebagai cobaan (ujian)
Dan perlu di ingat bahwa Allah menciptakan manusia adalah untuk mengujinya sebarapa imannya kepada Allah, maka dari itu diciptakan cobaan-cobaan. Sebagaimana dalam firman-Nya;
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (Qs. Ali Imrân : 14)
Selepas dari itu semua ada sarat pokok didalam berpoligami yaitu adil terhadap para istri-istrinya. Dikarenakan bagi suami yang tidak adil terhadap para istrinya diancam oleh Allah bahwa besuk pada hari kiamat dia akan menghadap Allah dalam keadaan "sémpér". Seperti yang telah disabdakan Nabi saw ;
"Barang siapa mempunyai dua orang istri lalu ia lebih cendearung pada salah satu orang diantara keduanya, ia akan datang pada hari kiamat kelak dalam keadaan "sémpér" (tubuh matai separo). (Hr. Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa'i, dan Ibnu Majah.)
Itulah ancaman bagi pelaku poligami yang semena-mana alias tidak adil, dan adil tersebut sifatnya menyeluruh, yaitu dari segi dhohir sampai batin. Karena boleh jadi dhohirnya tercukupi tetapi batinya ditelantarkan, dan sebaliknya dalam segi batin terpenuhi tetapi dalam segi dhohir disia-siakan. Maka disini disebutkan adil harus menyeluruh antara dhohir dan batin harus sama antara istri yang satu dan lainya. Karena kalau berat sebelah maka, besuk pada hari kiamat dia akan menghadap Allah dalam keadaan tubuh mati sebelah.
Begitu beratnya balasan bagi pelaku poligami yang tidak adil, oleh karena itu kita kembali pada ayat diawal; " Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja" .(Qs. an-Nisâ' :3)
Sebagai penutup "silahkan pilih sendiri poligami atau monogami" ??!!!

Wallâhu a'lamu bisshawâb

*Shantri Ma’had TeeBee Program HBQC.
Asal Tuban jatim.

Tidak ada komentar: